Sabtu, 19 November 2011

SEA Games 2011 : Atlet Termuda dan Tertua

Dilahirkan pada 16 Juli 2003, bocah yang berusia delapan tahun dari Malaysia ini merupakan atlet termuda di kawasan Asia Tenggara yang mencetak sejarah sebagai atlet termuda di dalam acara perhelatan SEA Games 2011. Anak perempuan yang mendapat medali emas dari cabang ski air ini memukau penonton di final perlombaan putri di Danau Jakabaring, Palembang setelah mengalahkan saingan utamanya berusia 34 tahun.

“Saya amat percaya diri sepanjang pertandingan,” kata Aaliyah Yoong Hanifah, bocah atlet termuda itu. “Saya nyaris kehilangan keseimbangan pada putaran pertama tetapi saya dengan cepat menguasai diri saya.” Ayahnya, Yoong Hanifah, mengatakan berusaha tidak memaksakan putrinya – yang mulai latihan ski air pada usia lima tahun – tetapi anaknya memang berkemauan keras.

Dalam pertandingan SEA Games 2011 ini ada pula atlet tertua yang meraih medali. Dia adalah nenek berusia 76 tahun dari Singapura yang meraih medali perak dalam cabang bridge. Namanya Lai Chun Ng, usianya lebih tua dari event SEA Games itu sendiri namun tetap bertekad meraih medali. Pensiunan guru itu juga meraih medali perak pada nomor putri berpasangan, namun sayangnya dia gagal meraih bonus besar yang dijanjikan negaranya bagi peraih medali emas.
Hal ini membuktikan bahwa umur bukanlah halangan bagi kita untuk berprestasi. Baik usia kita terlalu muda ataupun sudah terlalu tua menurut anggapan orang, tidak ada yang tidak mungkin. Selama nafas masih dikandung badan, raihlah prestasi dan tujuan hidup Anda.

Rahmad Darmawan: Ini Konsekuensi Strategi


Juru taktik timnas U-23 ini mengaku tak punya pilihan lain kecuali melakukan rotasi pemain.



Rahmad Darmawan - Indonesia (GOAL.com/Arief Setiadi)
Arief Setiadi
Pelatih Rahmad Darmawan enggan menyalahkan para pemain menyusul kekalahan 1-0 yang diterima timnas U-23 dari Malaysia dalam pertandingan terakhir Grup A SEA Games 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Kekalahan membuat Indonesia menempati peringkat dua klasemen akhir Grup A, dan akan berhadapan dengan Vietnam sebagai juara Grup B. Sedangkan Malaysia bentrok dengan Myanmar.

“Sebelum pertandingan, saya sudah bilang kepada pemain, pertandingan ini penting. Tapi pertandingan tanggal 19 [November] lebih penting lagi,” ujar RD, sapaan Rahmad, kepada wartawan usai laga.

“Saya memang harus melakukan rotasi ini, karena empat pemain sudah menerima kartu kuning. Organisasi permainan tidak berjalan bagus. Tapi pertahanan kami solid.”

“Formula hari ini juga diubah, karena awalnya kami menyiapkan strategi untuk mengganggu [striker Malaysia] Baddrol [Bahktiar]. Tapi ternyata pemain nomor 18 itu [Ibrahim Syahrul Azwari] yang bisa memanfaatkannya,” tamnbah RD.

“Ini sudah menjadi konsekuensi dari sebuah strategi permainan.”

"Malaysia juga bermain oke. Mereka bisa memanfaatkan satu peluang untuk menjadi gol."

Hajar Vietnam, Indonesia Jumpa Malaysia Di Final


Patrick Wanggai - Indonesia U-23 SEA Games
Getty Images

Dua gol dari Patrich Wanggai dan Titus Bonai di babak kedua mengantarkan Indonesia menaklukkan Vietnam sekaligus membawa timnas Garuda melangkah ke final.

Pertandingan langsung berjalan dengan tempo cepat dan keras sejak menit pertama. Peluang emas didapat Indonesia melalui Patrich Wanggai pad amenit ke-17, striker Persidafon Dafonsoro tersebut berada dalam posisi bebas setelah mendapatkan umpan dari Oktovianus Maniani, sayang Wanggai gagal mengontrol bola sehingga lepas dari penguasaan.

Satu menit kemudian, giliran Okto yang berada di posisi bebas memanfaatkan umpan dari Hasyim Kipuw, namun sayang tembakannya masih dapat dihadang oleh Tran Buu Ngoc. Tidak berapa lama kemudian, kiper Vietnam tersebut melakukan penyelamatan gemilang dalam mengantisipasi tendangan bebas Egi Melgiansyah.

Pada menit ke-24, Tran Buu Ngoc kembali menunjukkan kualitasnya, dalam waktu satu menit dia berhasil mementahkan dua peluang emas yang didapat Indonesia. Peluang pertama melalui tendangan penjuru Okto yang mengarah langsung ke gawang. Kemudian Tran B.N menepis tendangan Tibo dari dalam kotak penalti beberapa detik kemudian.

Pada menit ke-37 Vietnam memperoleh peluang emas pertama mereka setelah memanfaatkan kesalahan Titus Bonai yang terlalu berlama-lama menggiring bola, beruntung Kurnia Meiga mampu mengantisipasi tenedangan mendatar yang dilepaskan pemain Vietnam di kotak penalti.

Di sisa waktu babak pertama, kedua tim terus menampilkan permainan cepat namun tidak ada gol tercipta sehingga kedudukan 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Indonesia kembali langsung menekan, baru beberapa menit berjalan Titus Bonai berhasil memanfaatkan kesalahan bek Vietnam dan striker Persipura Jayapura tersebut berhasil membawa bola hingga berhadapan dengan Tran Buu Ngoc, sayang tembakan Tibo masih melenceng dari sasaran.

Viernam membalas melalui peluang yang mereka dapat pad amenit ke-56, namun Kurnia Meiga kembali masih mampu mengantisipasi tendangan yang dilepaskan oleh pemain-pemain Vietnam.

Usaha Indonesia akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-60, gol yang mengubah kedudukan menjadi 1-0 tersebut dicetak oleh top skor Indonesia, Patrich Wanggai, melalui tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Vietnam.

Tertinggal satu gol membuat Vietnam mulai keluar menyerang, beberapa kali pemain-pemain Vietnam melakukan tendangan jarak jauh tetapi tidak ada yang mampu membahayakan gawang Indonesia.

Pada menit ke-78 Indonesia hampir menggandakan kedudukan melalui tembakan keras Egi di kotak penalti, namun kembali kiper Vietnam dengan gemilang mampu menepis bola ke luar lapangan.

Pada menit ke-89 Indonesia akhirnya mampu menggandakan kedudukan menjadi 2-0. Gol kedua tersebut dicetak oleh Titus Bonai melalui tembakannya yang berbelok arah karena mengenai bek Vietnam. Kedudukan 2-0 akhirnya bertahan hingga pertandingan berakhir dan Indonesia akan kembali berhadapan dengan Malaysia di final SEA Games 2011.